Senin, 05 April 2010

metpen

Pembuatan PKM Dengan tema yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat umum.

Hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan proposal antara lain:

Pelaksanaan, Pendanaan,Judul,Dasar Teori,Persetujuan, Tujuan/Manfaat,Latar belakang, Permasalahan, Urutan Kegiatan,Kesimpulan,Penutup,Lampiran,Daftar Pustaka,Perencanaan,Perincian Kegiatan, Biodata/CV, Sumber Dana,Lokasi,Alat/Bahan,Hasil,Kata,Pengantar,Abstrak,Jadwal Pelaksanaan, Logo/Cover, Anggota,Hipotesa,Referensi,Dll

Yang perlu diketahui dalam pembuatan proposal antara lain:

- Bahasa yang digunakan adalah bahasa resmi

- Bullets tidak diperkenankan, lebih baik menggunakan format numbering angka atau huruf

Penelitian dibedakan berdasar:

  1. Berdasarkan atas pemakaian hasil
  2. Berdasarkan atas data yang dikumpulkan
  3. Berdasarkan atas pengelompokan ilmu
  4. Berdasarkan atas tingkatannya
  5. Berdasarkan atas jumlah bidang ilmu
  6. Berdasarkan atas jumlah peneliti

Berdasarkan atas pemakaian hasil

Penelitian Dasar (Basic research)

  1. Pola pikir bertolak dari ilmu dasar yaitu ilmu alam, budaya dan kimia
  2. Berusaha untuk menemukan konsep-konsep ilmu yang baru
  3. Hasilnya belum dapat diaplikasikan secara langsung dimasyarakat

Contoh: kandungan zeolit pada abu sekam padi, kandungan unsur kimia sarang burung walet, dan pengaruh kebutaan terhadap perkembangan anak

Penelitian Terapan (Applied Research)

  1. Merupakan aplikasi penelitian dasar
  2. Pola pikir bertolak dari ilmu terapan
  3. Hasilnya dapat diaplikasikan secara langsung di masyarakat

Contoh: Pembuatan air acu dari air limbah AC, Pembuatan diatomea untuk bata ringan, pembuatan asam humat dari batubara

Berdasarkan atas data yang dikumpulkan

Penelitian kuantitatif

  1. Data yang dikumpulkan dinatakan dalam bentuk nilai absolut
  2. Pada umumnya dilakukan pada penelitian rekayasa
  3. Hasilnya bersifat lebih obyektif

Contoh: penelitian kuat baja pasca bakar, evaluasi nilai ambang batas polutan di daerah pemukiman, kelenturan beton berserat

Penelitian Kualitatif

  1. Data yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk nilai relatif
  2. Pada umumnya dilakukan pada penelitian sosial
  3. Hasilnya bersifat obyektif, berlaku sesaat dan setempat

Contoh: evaluasi jam belajar masyarakat, frekuensi unjuk rasa pasca reformasi, tingkat pendidikan di daerah merginal

Berdasar atas pengelompokan ilmu

Penelitian ilmu-ilmu sosial

  1. Data ditekankan pada pola tata hubungan masyarakat
  2. Kejadian lebih bersifat situasional dan dinamis
  3. Hasil penelitian dapat digeneralisir sejauh variabelnya sama

Contoh: budaya masyarakat migran, persepsi masyarakat adat terhadap modernisasi, pola hidup mahasiswa di Yogyakarta

Penelitian ilmu-ilmu eksakta

  1. Data diutamakan dari hasil eksperimen
  2. Hasilnya dapat dites kapan saja
  3. Generalisasi hasil dapat dilakukan sejauh variabelnya sama

Contoh: daya tembus sinar laser, pengaruh mercury terhadap kinerja syaraf, komposisi unsur kimia meteorit Wonotirto

Berdasar atas pengelompokan ilmu

Penelitian ilmu-ilmu sosial

  1. Data ditekankan pada pola tata hubungan masyarakat
  2. Kejadian lebih bersifat situasional dan dinamis
  3. Hasil penelitian dapat digeneralisir sejauh variabelnya sama

Contoh: budaya masyarakat migran, persepsi masyarakat adat terhadap modernisasi, pola hidup mahasiswa di Yogyakarta

Penelitian ilmu-ilmu eksakta

  1. Data diutamakan dari hasil eksperimen
  2. Hasilnya dapat dites kapan saja
  3. Generalisasi hasil dapat dilakukan sejauh variabelnya sama

Contoh: daya tembus sinar laser, pengaruh mercury terhadap kinerja syaraf, komposisi unsur kimia meteorit Wonotirto

Berdasarkan atas jumlah bidang ilmu

Penelitian Monodisiplin

  1. Dilakukan secar mendalam pada suatu obyek tertentu
  2. Pengembangan ilmu mengarah ke vertikal sedang pengembangan ke arah lateral sudah mulai ditinggalkan
  3. Keterkaitan dengan bidang ilmu lain tidak terlihat nyata

Contoh: budidaya udang galah air tawar, kesenian kuda lumping, adat masyarakat betawi

Penelitian multi disiplin/interdisiplin

  1. Melibatkan berbagai kepakaran ilmu
  2. Penelitian bersifat multisektoral
  3. Bertujuan menyelesaikan masalah yang ada dimasyarakat secara holistik

Contoh: evaluasi pembangunan selama Pelita IV, Gejala menurunnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa, Budaya bohong merambah dikalangan atas

Berdasarkan atas jumlah bidang ilmu

Penelitian Monodisiplin

  1. Dilakukan secar mendalam pada suatu obyek tertentu
  2. Pengembangan ilmu mengarah ke vertikal sedang pengembangan ke arah lateral sudah mulai ditinggalkan
  3. Keterkaitan dengan bidang ilmu lain tidak terlihat nyata

Contoh: budidaya udang galah air tawar, kesenian kuda lumping, adat masyarakat betawi

Penelitian multi disiplin/interdisiplin

  1. Melibatkan berbagai kepakaran ilmu
  2. Penelitian bersifat multisektoral
  3. Bertujuan menyelesaikan masalah yang ada dimasyarakat secara holistik

Contoh: evaluasi pembangunan selama Pelita IV, Gejala menurunnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa, Budaya bohong merambah dikalangan atas

Tujuan Utama Penelitian

Dinegara maju kegiatan penelitian didominasi oleh institut/universitas dengan pertimbangan:

  1. Di tempat tsb sarana dan prasarana penelitian tersedia leib lengkap
  2. Ditempat tersebut tersedia sumber daya manusia yang dapat diandalkan
  3. Kebebasan akademis memungkinkan pengembangan semua ilmu

Tujuan suatu penelitian dapat berupa:

  1. Peneliti ingin mendapatkan sesuatu yang baru
  2. Peneliti ingin mengembangkan sesuatu yang sudah ada dengan peningkatan atau melakukan modifikasi
  3. Peneliti ingin membuktikan kebenaran dari suatu teori atau hasil penelitian yang lain.

Untuk mencapai hal tsb, maka seorang peneliti harus:

  1. Menguasai ilmunya
  2. Mengetahui cara / metodenya
  3. Mengetahui masalahnya
  4. Mempunyai rasa ingin tahu
  5. Yang satu sama lain saling berkaitan dan melengkapi

Cara Membuat Daftar Pustaka Berdasarkan the American Psychological Association (APA)
Pertemuan 10

Tujuan

Mahasiswa dapat membuktikan kemampuan membuat daftar pustaka buku berdasar sistem APA.

Mahasiswa dapat menarik simpulan cara pembuatan daftar pustaka jurnal dan majalah berdasar sistem APA.

Mahasiswa dapat menyimpulkan cara pembuatan daftar pustaka koran berdasar sistem APA.

Mahasiswa dapat menarik simpulan cara pembuatan daftar puskata multimedia berdasar sistem APA.

Mahasiswa dapat membuktikan mampu membuat daftar pustaka sumber internet berdasar sistem APA

PENULISAN ILMIAH : MEMBUAT KUTIPAN DAN DAFTAR PENELITIAN

Tujuan :

1. Terwujudnya pengetahuan tentang manfaat studi literatur

2. Terwujudnya ketrampilan membuat kutipan

3. Terwujudnya ketrampilan membuat daftar pustaka.

PENELITIAN

1. Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan jawaban suatu permasalahan dengan tujuan akhir untuk memberi kontribusi teoritis dan/atau praktis pada bidang ilmu yang bersangkutan.

2. Temuan penelitian bisa suatu hal yang baru, konfirmasi temuan terdahulu, bisa bersifat teoretis dan/atau praktis.

3. Kebaruan penelitian bisa dari kerangka berpikir, metodologi, dan karakteristik subjek yang diteliti

DASAR STUDI LITERATUR

Suatu penelitian harus dilakukan menurut cara dan pengetahuan yang sesuai atau tidak bertentangan dengan cara atau pengetahuan yang sudah dikembangkan sebelumnya.

Pembangunan suatu disiplin ilmu merupakan usaha kolektif komunitas ilmuwan yang bersangkutan dan usaha kolektif ini terutama dilakukan melalui kajian karya sesama anggota.

MANFAAT STUDI LITERATUR

Merumuskan topik dan tujuan penelitian

Mengembangkan kerangka berpikir

Membuat rancangan penelitian

Mengumpulkan data

Melakukan analisis dan interpretasi data.

Tujuan study literature

Tujuan utama melakukan studi literature ialah 1) menemukan variable-variabel yang akan diteliti. 2) membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan, 3) melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, 4) menentukan makna dan hubungan antar variable.

Materi yang valid untuk digunakan bahan studi literatur antara lain

Buku, Jurnal, Paper,Hasil Riset, Artikel blog dari para akademisi.

(Tidak dianjurkan untuk mengambil bahan studi literatur dari Wikipedia atau blog anonym)

Tujuan pertama melakukan studi literature ialah menemukan variable-variabel yang akan diteliti. Pada praktiknya, peneliti sering mengalami kesulitan untuk merumuskan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah yang diteliti pada hakekatnya merupakan variable-variabel yang akan diteliti. Disamping membantu mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, studi literature juga dapat membantu peneliti dalam mendefinisikan variable baik secara konseptual ataupun secara operasional dan yang lebih penting ialah membantu dalam mengidentifikasi adanya hubungan antar variable yang secara konseptual atupun operasional penting untuk diteliti.

Tujuan kedua ialah membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi penelitian atau karya di masa lalu yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Perlu diketahui juga bahwa penelitian masa lalu dapat menjadi bahan atau setidak-tidaknya memberikan gagasan atau inspirasi terhadap penelitian yang akan dilakukan saat ini, khususnya penemuan-penemuan sebelumnya dapat memberikan arahan kepada kita dalam melakukan penelitian saat ini. Kita sering mendapatkan banyak hasil penelitian di masa lalu menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut / mendalam mengenai topik yang sudah diteliti.

Tujuan yang ketiga ialah melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, maksudnya jika seorang peneliti dengan cermat dapat melakukan sintesa hasil hasil penelitian sejenis di masa lalu, maka ada kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai gejala yang sedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikan kedalam konteks penelitian saat ini. Pada umunya para peneliti lebih memilih hal-hal yang bersifat spesifik daripada hal-hal yang bersifat umum.

Tujuan keempat ialah menentukan makna dan hubungan antar variable karena semua variable yang diteliti harus diberi nama, didefinisikan dan disatukan dengan masalah yang sudah dirumuskan beserta hipotesanya. Jika seseorang melakukan proses mendefenisikan variable dengan tanpa melakukan studi kepustakaan terlebih dahulu maka kemungkinan yang akan diperoleh ialah kesalahan dalam pendefenisian variabel. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti yang bersangkutan akan mendapatkan tuntunan secara teori cara-cara mendefenisikan suatu variable dan juga kemungkinan-kemungkinan adanya variable yang secara konseptual sudah didefinisikan oleh peneliti sebelumnya. Khususnya dalam ilmu-ilmu social dan psikologi, pada umumnya gejala atau variable sudah didefinisikan secara konseptual dan operasional dalam buku-buku teori yang ada.

Sumber-Sumber Studi Literatur

Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti diantaranya ialah 1) abstrak hasil penelitian, 2) indeks, 3) review, 4) jurnal 5) buku referensi.
1. Abstrak hasil penelitian merupakan sumber referensi yang berharga karena dalam abstrak biasanya peneliti menuliskan intisari dari penelitian yang meliputi: metode yang digunakan, perumusan masalah, hasil penelitian dan kesimpulan. Dengan membaca abstrak hasil penelitian kita akan mendapatkan gambaran secara keseluruhan tentang penelitian yang sudah dilakukan. Keuntungan utama membaca abstrak ialah kita dapat mempelajari metode yang digunakan oleh peneliti tersebut, sehingga memberikan inspirasi kepada kita untuk menggunakan metode sejenis dalam konteks dan latar yang berbeda.



2. Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya, misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.


3. Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesa karya-karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi. Dalam review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.


4. Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer. Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian kita sebagaimana buku-buku referensi.


5. Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu. Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.

CARA STUDI LITERATUR

1. Identifikasi sumber informasi

a. Literatur primer: buku teks, jurnal ilmiah, laporan penelitian, tesis, disertasi, dan dokumen pemerintah dalam bentuk tercetak atau elektronik.

b. Literatur sekunder: bibliografi, katalog,abstrak,indeks,alamat email dan homepage, dsb, yang merujuk pada sumber langsung.

2.Melakukan pencatatan.

MELAKUKAN PENCATATAN

1. Setelah suatu literatur ditemukan dan diputuskan untuk dipergunakan maka harus dibuat catatan sumber bibliografis dan catatan isi, terutama yang dirasakan penting untuk pendukung kajian dan dikutip. (Keraf, 1994; Hefferman & Lincoln, 1990; Neuman, 1997).

2. Catatan dapat dibuat di komputer atau kartu indeks (10 cm x 15 cm). Catatan isi disusun menurut topik dan catatan bibliografis disusun menurut abjad pengarang atau judul (apabila tidak ada pengarang).

KUTIPAN

1. Kutipan langsung (kata demi kata), dilakukan bila penulis mau menganalisis kutipan tersebut secara rinci, bila perumusan yang dikutip sudah sangat padat dan bagus, dan bila mengutip pernyataan yang berupa rumus atau bersifat hukum. (Surakhmad, 1985, h.26; Hefferman & Lincoln, 1990, p.530).

2. Kutipan tidak langsung (pengungkapan kembali)

3. Kutipan dilakukan terutama untuk mendukung, menjelaskan, dan membandingkan suatu pokok bahasan.

4.Dalam setiap kutipan, pengutip harus menyebutkan sumber kutipan.Dengan cara demikian ia mengakui si pemilik ide dan juga membantu pembaca menemukan sumber untuk kajian literaturnya dan memeriksa kebenaran kutipan tersebut. (Tyner,1998).

5. Kutipan harus menjadi satu dengan bahasan yang sedang berlangsung. Untuk menjadi bagian integral, penulis tidak hanya menempelkan kutipan dari satu atau beberapa sumber, tetapi harus mengaitkannya dengan kalimat sebelum atau sesudahnya, mengomentari, menganalisis, dan menyimpulkan.

KUTIPAN DAN BIBLIOGRAFI

6. Kutipan juga tidak boleh mengganggu jalannya proses berpikir yang sedang berlangsung, misalnya karena kutipan tidak jelas, terlalu panjang, atau terlalu pendek. (Surakhmad, 1985, h.260).

7. Bibliografi memuat informasi mengenai sumber kutipan, biasanya ditulis pada akhir suatu karya ilmiah.

8. Cara menulis dengan gaya American Psychological Association (APA) dan Modern Language Association (MLA).

PENELITIAN MENURUT Woody (1927)

Suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.

Suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut (Hilway, 1956).

Pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah- masalah yang dapat dipecahkan. (Parson, 1946).

Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu. (Depdiknas RI)

Pencarian fakta menurut metode obyektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum (John, 1949).

Percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru (Nazir, 1988).

Penelitian dikatakan “baik” jika :

  • Tujuannya jelas
  • Dilakukan dengan hati-hati, cermat dan teliti
  • Rancangan metodologi yang cermat dan jelas
  • Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji
  • Dapat diulang oleh peneliti lain sehingga dapat diuji validitas dan reliabilitasnya
  • Memiliki akurasi yang tinggi (dapat diterima)
  • Obyektif, kesimpulan berdasarkan fakta
  • Konsistensi istilah
  • Koherensi : terdapat keterkaitan antar bagian
  • Berimbang antara nilai manfaat dengan biaya

Skripsi tesis, dan disertasi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa program Sarjana (S1), program Magister (S2), dan program Doktor (S3) pada akhir studinya. Yang dimaksud skripsi, tesis, disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Di tinjau dari pendekatan yang digunakan, penelitian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Peneitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendektatan deduktif – induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangankan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperolah pembenaran dalam bentuk dukungan empiris di lapangan. Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif) adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif.

Penelitian historis menerapkan metode pemecahan yang ilmiah dengan pendekatan historis. Proses penelitiannya meliputi pengumpulan dan penafsiran fenomena yang terjadi di masa lampau untuk menemukan generalisasi yang berguna untuk memahami, meramalkan atau mengendalikan fenomena atau kelompok fenomena. Penelitian jenis ini kadang-kadang disebut juga penelitian dokumenter karena acuan yang dipakai dalam penelitian ini pada umumnya berupa dokumen. Penelitian historis dapat bersifat komparatif, yakni menunjukkan hubungan dari beberapa fenomena yang sejenis dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan; bibliografis, yakni memberikan gambaran menyeluruh tentang pendapat atau pemikiran para ahli pada suatu bidang tertentu dengan menghimpun dokumen-dokumen tentang hal tersebut : atau biografis, yakni memberikan pengertian yang luas tentang suatu subyek, sifat dan watak pribadi subyek, pengaruh yang diterima oleh subyek itu dalam masa pembentukan pribadinya serta nilai subyek itu terhadap perkembangan suatu aspek kehidupan.

Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lain.

Pembagian penelitian:

Berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :

  • Basic Research (Penelitian Dasar): mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
  • Applied Reseach (Penelitian Terapan) : mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

Berdasarkan Bidang yang diteliti:

  • Penelitian Sosial: Secara khusus meneliti bidang sosial : ekonomi, pendidikan, hukum dsb;
  • Penelitian Eksakta:Secara khusus meneliti bidang eksakta : Kimia, Fisika, Teknik; dsb;

Berdasarkan Tempat Penelitian :

  • Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah): langsung di lapangan;
  • Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
  • Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) : dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

Berdasarkan Teknik yang digunakan :

  • Survey Research (Penelitian Survei) : Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:
  • Experimen Research (Penelitian Percobaan) : dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti;

Berdasarkan Keilmiahan :

  • Penelitian Ilmiah : Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah / meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar / tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu :
  1. Kemampuan memberikan pengertian ayng jelas tentang masalah yang diteliti:
  2. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :

  1. Purposiveness : fokus tujuan yang jelas;
  2. Rigor : teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
  3. Testibility : prosedur pengujian hipotesis jelas
  4. Replicability : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
  5. Objectivity : Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
  6. Generalizability : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
  7. Precision : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
  8. Parsimony : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
  • Penelitian non ilmiah : Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.

Penelitian secara umum :

  • Penelitian Survei:
  1. Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
  2. Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
  3. Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;
  4. Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
  5. Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;
  6. Penelitian ini dapat berupa :
    1. Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik?
    2. Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;
    3. Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan);
    4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) : menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;
    5. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;
    6. Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;
  • Grounded Research : Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.
  • Studi Kasus : Mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit yang menjadi subjek; tujuannya memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasilnya merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal. Ruang lingkupnya bisa bagian / segmen, atau keseluruhan siklus /aspek. Penelitian ini lebih ditekankan kepada pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.
  • Penelitian Eksperimen : Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab – akibat variabel penelitian; Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.

Jenis – jenis penelitian dibedakan berdasarkan jenis data yang diperlukan secara umum dibagi menjadi dua: penelitian primer dan penelitian sekunder.

  • · Penelitian Primer

Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama, biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Yang termasuk dalam kategori ini ialah:

a. Studi Kasus

Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Biasanya studi kasus bersifat longitudinal

b. Survei:

Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi.

c. Riset Eksperimental

Riset eksperimental menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi. Pada umumnya riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan sebagai obyek studinya. Kelompok pertama merupakan kelompok yang diteliti sedang kelompok kedua sebagai kelompok pembanding (control group). Penelitian eksperimental menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik.

  • · Penelitian Sekunder

Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal dengan penelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif.

Suharsini Arikunto (1992) membagi jenis-jenis penelitian berdasarkan a) tujuan, b) pendekatan, c) bidang ilmu, d) tempat atau latar, e)kehadiran variable.

  • · Penelitian dilihat dari tujuannya:

Jika penelitian dilihat dari tujuannya, maka ada dua sub-jenis penelitian, yaitu penelitian eksploratif, penelitian verifikatif dan pengembangan. Penelitian jenis eksploratif digunakan untuk melakukan pencarian jawaban mengapa muncul kejadian-kejadian tertentu, misalnya munculnya bencana alamdi daerah tertentu terus menerus. Penelitian verifikatif digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya tersebut. Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan model atau hal-hal yang inovatif. Penelitian jenis ini biasanya dilakukan di suatu perusahaan dalam rangka pengembangan produk atau layanan baru.

  • · Penelitian dilihat dari pendekatan:

Dilihat dari pendekatannnya penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan longitudinal (bujur) dan cross-sectional (silang). Pendekatan pertama melakukan penelitian berdasarkan pada periode waktu tertentu, biasanya waktunya lama, misalnya seorang peneliti melakukan penelitian perkembangan kemampuan berbicara anak mulai umur 10 bulan s/d 24 bulan. Sebaliknya pendekatan kedua peneliti melakukan studi kemampuan berbicara anak mulai dari yang berumur 10 bulan s/d 24 bulan secara serentak dalam waktu yang bersamaan.

  • · Penelitian dilihat dari bidang ilmu:

Dalam persepktif ini maka jenis penelitian dibagi berdasarkan disiplin ilmu masing-masing, misalnya penelitian pendidikan, penelitian teknik, penelitian ekonomi dll.nya.

  • · Penelitian dilihat dari tempat / latarnya:

Jika dilihat dari tempat atau latar dimana seorang peneliti melakukan penelitian, maka jenis penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu: a)penelitian laboratorium, b) penelitian lapangan, c) penelitian perpustakaan. Penelitian laboratorium biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta, misalnya penelitian kedokteran, elektro, sipil dll.nya. Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan social dan ekonomi dimana lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu atau objek tertentu sebagai latar dimana peneliti melakukan penelitian. Penelitian perpustakaan dilakukan di perpustakaan dengan melakukan kajian terhadap literature, penelitian sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada diperpustakaan. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi, maka penelitian jenis ini saat ini tidak harus dilakukan di peprustakaan secara fisik, tetapi juga dapat dilakukan dari lokasi mana saja dengan memanfaatkan Internet sebagai media untuk mencari informasi di perpustakaan-perpustakaan di seluruh dunia yang membuat data mereka dapat diakses secara langsung oleh pengguna secara gratis dan kapan saja.

  • · Penelitian dilihat dari kehadiran variable:

Penelitian dilihat dari kehadiran variable dapat dikategorikan dalam penelitian yang obyeknya merupakan variable masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang. Penelitian yang obyeknya variable masa lalu dan saat ini disebut juga penelitian deskriptif atau mengambarkan variable-variabel yang sedang diteliti. Sedang penelitian yang obyeknya variable yang akan datang, maka variabelnya belum ada tetapi sengaja diciptakan oleh peneliti dengan memberikan perlakuan (treatment). Penelitian jenis ini disebut juga penelitian eksperimen yang tujuannya digunakan untuk mencari hubungan kausal antar variable yang diteliti.

Jenis penelitian yang lain:

  • Penelitian teoritis adalah penelitian yang hanya menggunakan penalaran semata untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Proses penelitian dapat dimulai dengan menyusun asumsi dan logika berpikir. Dari asumsi dan logika tersebut disusun praduga (konjektur). Praduga dibuktikan atau dijelaskan menjadi tesis dengan jalan menerapkan secara sistematis asumsi dan logika. Salah satu bentuk penerapan asumsi dan logika untuk membentuk konsep guna memecahkan soal adalah membentuk model kuantitatif. Dalam beberapa penelitian teoritis tidak diadakan pengumpulan data.
  • Penelitian ekperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan model kuantitatif.
  • Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah.

A. Pengertian
Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.

B. Karakteristik

  1. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
  2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen.
  3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity)
  4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity)


C. Tahapan dan Macam Eksperiment

  1. Eksperimentasi permulaan
  2. Rancangan Faktorial.
  3. Kelompok eksperimen dan kelompok control
  4. Validitas Eksperimen
  5. Variabel yang Terkait dengan Eksperimentasi.
  6. Rancangan Eksperimen


D. Langkah Pokok Eksperiment

  1. Melakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
  2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
  3. Merumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
  4. Mengidentifikasikan pengertian-pengertian dasar dan variable-variabel utama.
  5. Menyusun rencana eksperimen.
  6. Melakukan eksperimen.
  7. Mengatur data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya dengan menempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhatikan efek yang diperkirakan akan ada.

PENELITIAN FUNDAMENTAL

1. Umum

Kegiatan Penelitian Fundamental (dahulu disebut Penelitian

Dasar) ditujukan sebagai salah satu jenis pembinaan penelitian yang

mengarahkan peneliti untuk memperoleh modal ilmiah yang mungkin

tidak dapat berdampak ekonomi dalam jangka pendek. Modal ilmiah

ini diharapkan dapat ditumbuhkembangkan oleh peneliti penelitian

fundamental tersebut aau oleh peneliti lain dalam kegiatan penelitian

terapan yang berdampak ekonomi dalam jangka pendek. Jadi,

Penelitian Fundamental berorientasi kepada penjelas-an, atau bahkan

mengantisipasi suatu gejala, kaidah, model, atau postulat baru yang

mendukung suatu proses, teknologi, kesehatan, dan lain-lain dan tidak

diukur keberhasilannya berupa produk dalam waktu singkat, tetapi

berupa modal ilmiah yang melandasi penelitian terapan. Termasuk

dalam penelitian fundamental ialah pencarian metode baru atau teori

baru.

Kegiatan Penelitian Fundamental mempunyai ciri tersendiri diban-

dingkan dengan jenis penelitian terapan dengan uraian sebagai

berikut.

a. Penelitian fundamental sering kali memerlukan waktu yang lebih dari satu

tahun untuk memantapkan temuan. Hibah Penelitian Fundamental dapat

diusulkan sampai 2 tahun. Usulan tahun kedua perlu dievaluasi oleh tim

pakar pada akhir tahun pertama.

45

Untuk dapat menjelaskan gejala atau kaidah diperlukan peneliti dengan

track record

yang memadai.

c. Hibah Penelitian Fundamental berorientasi pada mutu, dengan demikian

tidak termasuk kegiatan penelitian pembinaan. Penelitian fundamental

mensyaratkan gagasan dan kreativitas dengan orisinalitas tinggi.

d. Jumlah Usul biaya Penelitian Fundamental maksimum

Rp40.000.000,00/tahun.

e. Hasil Penelitian Fundamental seyogianya menjadi acuan di arena

nasional dan internasional. Oleh sebab itu, publikasi merupakan luaran

yang sangat penting bagi Penelitian Fundamental. Peneliti harus mem-

publikasikan hasil penelitian-nya dalam jurnal ilmiah nasional yang

terakreditasi dan jika memungkinkan dipublikasikan dalam jurnal

internasional selambat-lambatnya satu tahun setelah penelitian berakhir.

Peneliti yang tidak memenuhi ketentuan ini tidak diperkenankan

Rangkaian proses pengusulan, pelaksanaan, dan pelaporan

Penelitian Fundamental dilaksanakan sesuai dengan format yang telah

ditentukan, yakni Tata Cara Usul Penelitian, Evaluasi Usul, Pemantauan, dan Laporan Akhir.

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.

2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin

dipecahkan.

3. Membangun sebuah bibliografi.

4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.

5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.

6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data

atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.

7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok

dasar dalam masalah.

8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.

9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.

10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.

11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.

12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.

13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.

14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).

15. Menulis laporan penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) memberikan 5 langkah berikut:

1. Tentukan judul

Judul dinyatakan secara singkat.

2. Pemilihan masalah

Dalam pemilihan masalah ini harus:

a). Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.

b). Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.

c). Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal- hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.

3. Pemecahan masalah.

Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:

a). Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.

b). Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.

c) Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan

d). Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.

e). Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.

f). Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.

4. Kesimpulan

a). Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh

b). Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.

5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah



. Untuk dapat menjelaskan gejala atau kaidah diperlukan peneliti dengan

track record

yang memadai.

c. Hibah Penelitian Fundamental berorientasi pada mutu, dengan demikian

tidak termasuk kegiatan penelitian pembinaan. Penelitian fundamental

mensyaratkan gagasan dan kreativitas dengan orisinalitas tinggi.

d. Jumlah Usul biaya Penelitian Fundamental maksimum

Rp40.000.000,00/tahun.

e. Hasil Penelitian Fundamental seyogianya menjadi acuan di arena

nasional dan internasional. Oleh sebab itu, publikasi merupakan luaran

yang sangat penting bagi Penelitian Fundamental. Peneliti harus mem-

publikasikan hasil penelitian-nya dalam jurnal ilmiah nasional yang

terakreditasi dan jika memungkinkan dipublikasikan dalam jurnal

internasional selambat-lambatnya satu tahun setelah penelitian berakhir.

Peneliti yang tidak memenuhi ketentuan ini tidak diperkenankan

mengajukan usul penelitian yang didanai DP2M

Rangkaian proses pengusulan, pelaksanaan, dan pelaporan

Penelitian Fundamental dilaksanakan sesuai dengan format yang telah

ditentukan, yakni Tata Cara Usul Penelitian, Evaluasi Usul,

Pemantauan, dan Laporan Akhir.

46


1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus